[VIDEO] Hubungan G2G Malaysia-Indonesia perlu dipertahankan

A
A
A

JAKARTA - Hubungan kerajaan dengan kerajaan (G2G) antara Malaysia dan Indonesia harus dipertahankan bagi memastikan lebih banyak manfaat dapat dinikmati bersama.

Calon Presiden Indonesia, Anies Baswedan berkata, antara aspek yang perlu diberi penekanan ialah hubungan perdagangan dan pelaburan serta meningkatkan kerjasama dalam bidang kebudayaan, pendidikan dan sosial.

"Saya melihat ada ruang interaksi (kerjasama) tinggi kedepan. Hubungan yang sudah baik ini harus terus ditingkatkan, tidak ada kata cukup untuk peningkatan sebuah hubungan baik," katanya ketika wawancara bersama media Malaysia di kediamannya di Jakarta Selatan pada Rabu.

Ditanya tentang keyakinannya dalam Pilihan Raya Presiden (Pilpres), beliau yakin untuk mengharungi pusingan pertama dalam pemilihan kali ini.

"Saya optimis dapat melewati putaran pertama, bagaimanapun harus tunggu sehingga jam enam petang nanti.

"Kalau sebelum ini ada kaji selidik yang dilakukan banyak pihak, namun ia belum tentu mencerminkan keputusan yang sesungguhnya," jelasnya.

Anies ketika wawancara bersama wartawan Malaysia di kediamannya di Jakarta Selatan pada Rabu.
Anies ketika wawancara bersama wartawan Malaysia di kediamannya di Jakarta Selatan pada Rabu.

Sementara itu, Anies memaklumkan pihaknya turut mendapat makluman tentang ketidaktelusan dalam pemprosesan peti undi luar negara bagi Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pilpres Indonesia 2024 kali ini.

Artikel Berkaitan:

"Kita mendengar laporan itu dan kami percaya Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum) akan mengawasi dan melihat tindakan seterusnya.

"Sekarang ini, semua orang mempunyai telefon dan boleh mengawasinya (merakam).

"Jadi saya percaya akhirnya, segala macam hal yg sifatnya tidak telus, pasti akan diketahui dan Insya-ALLAH boleh diperbetulkan," jelasnya.

Anies yang juga bekas Gabenor Jakarta, berpasangan dengan Ketua Umum Parti Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar, sebagai calon naib presiden.

Selain itu, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto pula bertanding buat kali ketiga setelah kalah pada 2014 dan 2019 kepada Jokowi dan kini bergandingan dengan anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai regunya untuk calon naib presiden.

Bekas Gabenor Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pula bergandingan dengan Mahfud MD, bekas Menteri Koordinator Politik, Undang-undang dan Hal Ehwal Keselamatan untuk jawatan presiden dan naib presiden.