Plastik sampah 5.9 kg ditemui dalam perut paus

Plastik sampah seberat 5.9 kilogram ditemukan dalam perut seekor ikan paus yang terdampar di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. - Kompas
Plastik sampah seberat 5.9 kilogram ditemukan dalam perut seekor ikan paus yang terdampar di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. - Kompas
A
A
A
SULAWESI-INDONESIA. Plastik sampah seberat 5.9 kilogram (kg) ditemukan dalam perut seekor ikan paus yang terdampar di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Penemuan bangkai paus di perairan itu menarik perhatian ramai apatah lagi mamalia terbesar di laut itu jarang ditemui di perairan negara itu.

Hasil bedah siasat, dalam perut mamalia sepanjang 9.6 meter itu menemui cebisan plastik sampah.

Aktivis dari Yayasan Lestari Alam Wakatobi, Saleh Hanan berkata, bedah siasat dan laporan paus mati berpunca daripada plastik dilihat bukan perkara asing malah terlalu banyak kes hingga seolah-olah mamalia kini berdepan kepupusan.

"Sampah ini tidak boleh dicerna berbeza dengan tulang ikan walaupun keras tetapi boleh dicernakan dengan baik.

"Sampah plastik tidak boleh terurai di perut paus dan boleh mengakibatkan keracunan hingga pencernaan terganggu. Akhirnya ikan paus mati," katanya.

Berdasarkan pengalamannya, Saleh memberitahu, pengumpulan sampah yang banyak dalam perut mamalia itu mengakibatkan nafsu makan berkurang sehingga mengalami malnutrisi dan mati.

Dalam perut paus tersebut ditemukan plastik sampah seperti botol plastik, tali rafia, botol minyak wangi, jaring, cawan plastik dan selipar. - Kompas

alam-sekitar
alam-sekitar

Artikel Berkaitan: